
Di Balik Modernitas, Amerika Masih Percaya Dunia Gaib?
Duniamistis – Di Balik Modernitas, Amerika Serikat yang dikenal sebagai negara maju dengan perkembangan teknologi tinggi ternyata menyimpan kenyataan mengejutkan: sebagian besar warganya masih percaya pada dunia gaib. Berdasarkan kajian terbaru, terdapat empat kategori besar dalam kepercayaan supernatural masyarakat Amerika: agama tradisional (seperti keberadaan malaikat dan roh), kekuatan spiritual/mental (misalnya komunikasi gaib), praktik ilmu hitam atau sihir. Serta kepercayaan terhadap simbol keberuntungan atau kesialan seperti kucing hitam dan angka 13.
Yang menarik, di balik modernitas yang membentuk citra negara ini sebagai pelopor ilmu pengetahuan dan rasionalitas, masyarakatnya justru memperlihatkan sisi spiritual yang dalam. Data menunjukkan bahwa sebagian besar penganut kepercayaan supranatural datang dari latar belakang pendidikan yang lebih rendah. Namun, kepercayaan ini juga tumbuh di kalangan muda yang terpapar konten mistis melalui media sosial, serial televisi, dan budaya populer.
Populer Lewat Budaya Pop dan Media Digital
Di balik modernitas era digital, dunia mistis justru semakin merasuk ke dalam kehidupan masyarakat melalui berbagai media. Acara televisi seperti Supernatural, Stranger Things, atau Lucifer menjadi tontonan favorit lintas generasi. Podcast, video YouTube, hingga TikTok tentang pengalaman supranatural, pembacaan tarot, dan praktik okultisme semakin mendapat tempat di ruang publik digital. Fakta ini menunjukkan bahwa dunia gaib bukan hanya bagian dari masa lalu. Tapi juga bagian dari masa kini dan mungkin masa depan.
“Makam Wabah Hitam di Tower of London Terungkap”
Budaya populer tidak hanya merepresentasikan dunia mistis sebagai hiburan, namun juga menjadi wadah ekspresi kepercayaan spiritual baru yang tidak terikat pada agama formal. Di banyak kota besar Amerika, komunitas penyihir modern dan pengamal metafisika tumbuh subur dengan praktik seperti meditasi kristal, pembacaan aura, hingga ritual bulan.
Antara Sains, Spiritualitas, dan Identitas
Di balik modernitas, tampaknya masih ada ruang luas untuk keyakinan spiritual, terutama di tengah keresahan sosial dan ketidakpastian masa depan. Beberapa peneliti menyebut fenomena ini sebagai bentuk pelarian emosional dan psikologis ketika sains tidak lagi mampu menjawab pertanyaan eksistensial manusia.
Kepercayaan terhadap hal-hal mistis juga dipandang sebagai bagian dari pencarian identitas. Dalam masyarakat yang multikultural seperti AS, unsur-unsur gaib dari berbagai latar budaya – termasuk voodoo dari Karibia, sihir dari Eropa. Hingga praktik spiritual penduduk asli Amerika – justru menyatu dan menciptakan keragaman bentuk mistisisme modern.
Meski Amerika dikenal sebagai negara rasional dan berbasis sains, di balik modernitas, dunia mistis tetap eksis dan bahkan berkembang. Dunia gaib kini tidak hanya menjadi bagian dari masa lalu. Tetapi juga menjadi elemen budaya yang hidup di tengah masyarakat digital masa kini.
“Smoky, Burnt, Caramelized: Saat ‘Hangus’ Jadi Cita Rasa Premium”